Memiliki sebuah domain adalah salah satu langkah penting dan pertama yang harus dilakukan ketika ingin membangun website.
Entah itu untuk bisnis Anda maupun untuk blog pribadi Anda.
Domain berperan sebagai alamat unik website Anda agar mudah ditemukan maupun diingat oleh pengguna di mesin pencari seperti Google maupun di Internet.
Lantas, apa itu domain?
Bagaimana cara kerjanya?
Apa perbedaannya dengan URL?
Mari kita bahas lebih lengkap di artikel ini.
Apa Itu Domain?
Domain adalah alamat text unik yang digunakan untuk mengakses sebuah website.
Domain terdiri dari rangkaian kata yang dipisahkan oleh titik.
Contoh:
blog.namaanda.com.
Setiap website sebetulnya diidentifikasi oleh alamat IP berupa rangkaian angka yang rumit.
Domain hadir untuk memudahkan pengguna mengingat alamat dengan cara mengonversi alamat IP menjadi rangkaian kata yang lebih sederhana dan mudah diingat
Sebuah domain kerap dianalogikan seperti alamat rumah.
Jika website adalah sebuah rumah, domain adalah alamatnya agar orang bisa menemukan rumah tersebut dengan mudah.
Siapa yang Memanage Domain?
Pendaftaran dan pengelolaan domain di nternet dikordinir oleh lembaga ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).
ICANN bekerja sama dengan berbagai registrar (penyedia layanan pendaftaran domain) untuk mendelegasikan pemesanan domain kepada end user seperti perusahaan dan personal yang ingin memiliki domain.
Saat ini terdapat ratusan juta domain yang terdaftar dari berbagai penjuru dunia.
Registrar domain populer antara lain Cloudflare (tempat domain ini di daftarkan), GoDaddy, NameCheap, dan masih banyak lagi.
Atau kalau versi lokal seperti di Domainesia, Niagahoster, DomoSquare, dan masih banyak lagi.
Setelah domain didaftarkan pada sebuah registrar, registrar tersebut bertanggung jawab untuk:
- Mengelola perpanjangan domain secara berkala
- Memberi notifikasi saat domain akan expire
- Mencegah expiration sehingga pemilik tidak kehilangan domainnya
Dengan sistem seperti ini, proses pendaftaran dan pengelolaan ribuan domain di internet menjadi lebih terstruktur dan valid.
Fungsi dan Manfaat Domain
Memiliki domain bukan sekadar untuk mempermudah pengunjung menemukan dan mengingat website Anda, namun ada fungsi lainnya.
Berikut beberapa fungsi penting lain dari domain:
1. Mendapatkan Kepemilikan
Dengan mendaftar sebuah domain, Anda memiliki hak kepemilikan atas alamat tersebut.
Tidak ada yang bisa mengklaim domain yang sudah Anda miliki selama masa sewanya masih berlaku.
Hak kepemilikan domain ini memberi Anda kendali penuh terhadap domain.
Anda bisa menentukan ke mana domain tersebut mengarah, dikelola oleh registrar mana, informasi akun apa saja yang terkait dengan domain, siapa yang mengelola admin domains, bahkan Anda juga bisa menjualnya.
2. Membangun Brand identity
Domain yang sesuai dengan nama brand bisnis dapat membantu membangun brand identity di dunia online.
Hal ini penting untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pengunjung terhadap brand Anda.
Konsep brand identity sendiri merujuk pada bagaimana brand dianggap oleh khalayak.
Brand identity terbentuk dari berbagai elemen seperti nama merek, slogan, warna, tipografi, dan berbagai macam elemen visual lainnya.
Kesamaan domain dengan nama brand tentu dapat memperkuat brand identity Anda di mata pengunjung maupun calon customer.
3. Meningkatkan Ingatan Pengunjung
Domain yang singkat dan mudah diingat dapat membuat pengunjung lebih sering mengakses langsung ke website Anda.
Pengunjung cenderung lebih mudah mengingat dan mengetik domain yang pendek seperti uber.com atau meta.com dibandingkan dengan domain panjang seperti tokopediaorangnomorsatu.com misalnya.
Dengan kemudahan diingat ini, pengunjung bisa lebih sering akses langsung via domain Anda dan bukan melalui mesin pencari.
Hal ini tentu meningkatkan direct traffic website Anda.
4. Mendukung Optimasi SEO
Domain yang sudah lama didaftarkan biasanya memiliki domain authority (DA) yang tinggi di mesin pencari.
Walaupun tidak selalu, karena ada banyak yang membuat sebuah domain itu memiliki authority yang baik.
Hal ini baik untuk peringkat situs di hasil pencarian organik.
Domain authority mengindikasikan seberapa besar kepercayaan search engine terhadap sebuah domain.
Semakin tinggi DA sebuah domain, semakin dipercaya dan dianggap berkualitas oleh Google. Walaupun tidak selalu.
Domain lama biasanya sudah mengumpulkan banyak backlink berkualitas (jika benar-benar berkualitas dan natural, bukan dibuat) dan konten yang relevan sesuai topik websitenya.
Ini yang membuat DA-nya tinggi dan mendukung SEO.
Perbedaan Domain dan URL
Seringkali domain kerap dicampuradukkan dengan URL. Sebenarnya domain hanyalah bagian dari URL lengkap.
URL terdiri dari protokol, domain, dan path yang menunjuk ke lokasi spesifik di situs web.
Sementara domain hanya bagian tengah dari URL yang menunjuk ke homepage situs web.
Struktur URL
Contohnya, kita gunakan URL ini:
https://blog.thebenedictus.com/website/apa-itu-domain
Berikut adalah penjelasan komponen penyusun sebuah URL lengkap:
1. Protokol
Protokol mendefinisikan bagaimana browser berkomunikasi dengan server. Protokol umum adalah HTTP dan HTTPS. HTTPS menunjukkan situs menggunakan enkripsi SSL untuk transfer datanya.
Contoh: https://
2. Nama Domain
Bagian ini terdiri dari:
- Subdomain: blog.
- Second-level domain: thebenedictus
- Top-level domain: .com
3. Subdirectory
Merupakan direktori di dalam domain. Diawali tanda slash (/).
Contoh: /website/
4. Path
Menunjuk ke halaman spesifik di situs web. Ditulis setelah subdirectory.
Contoh: /apa-itu-domain
Nah, dari penjelasan tentang masing-masing bagian di atas, sudah jelas bahwa domain hanya satu bagian dari URL lengkap.
Fungsinya pun berbeda.
Jadi jangan salah kaprah, domain bukanlah URL, melainkan salah satu komponen penting penyusun URL.
Cara Kerja Domain
Saat pengguna mengetik domain di browser, proses DNS lookup terjadi di belakang layar untuk menerjemahkan domain menjadi alamat IP yang sesuai.
DNS server bertugas mencocokkan domain dengan alamat IP server penyimpanan data website.
Setelah cocok, browser pengguna akan diarahkan ke server dan website pun ditampilkan.
Tanpa DNS, pengguna harus menghafal alamat IP setiap situs yang ingin dikunjungi.
Mungkin saya coba berikan analoginya agar lebih mudah dipahami.
Analogi Surat dan Alamat Rumah
BTW, tahu kan ya istilah surat dan alamat rumah?
Ya saya asumsikan tahu lah ya.
Cara kerja domain dan DNS ini bisa diibaratkan seperti kita mengirim sebuah surat ke seseorang, misalnya teman Anda yang bernama Udin yang tinggal di Jalan Panjang Menuju Kesuksesan No. 7.
Nah, Anda sebagai pengirim surat tentu tidak perlu menghafal koordinat GPS rumah Udin tersebut.
Cukup tuliskan saja nama jalan dan nomor rumah tujuan, yaitu Jalan Panjang Menuju Kesuksesan No. 7 pada amplop surat.
Lalu lembaga pos atau jasa pengiriman akan menerjemahkan alamat yang Anda tuliskan menjadi koordinat GPS yang sesuai agar surat bisa sampai ke tujuan dengan benar.
Nah, lembaga pos atau jasa pengiriman di sini berperan seperti DNS server.
Sedangkan alamat rumah teman Anda bagaikan domain.
Dan koordinat GPS rumah analoginya seperti alamat IP.
Begitulah secara sederhana cara kerja domain dan DNS di dunia internet.
Jenis-Jenis Domain
Ada beragam jenis domain dengan ekstensi berbeda yang bisa Anda pilih:
A. Generic Top-Level Domain (gTLD)
Ini merupakan jenis TLD umum seperti:
- .com
- .org
- .net
- .edu
gTLD banyak digunakan karena tidak ada batasan industri atau geografis.
Siapa saja bebas mendaftar domain jenis ini asalkan tersedia.
Berikut penjelasan lebih lengkap beberapa gTLD populer beserta kegunaan umumnya:
1. .com
Ekstensi .com adalah yang paling banyak digunakan oleh website bisnis komersial di seluruh dunia.
Hampir setengah dari total website global menggunakan TLD jenis ini.
2. .org
Domain .org umumnya dipakai oleh organisasi atau lembaga non profit, meskipun sebenarnya siapa saja boleh menggunakan TLD ini.
Contoh pengguna .org adalah wikipedia.org.
3. .net
Awalnya dibuat untuk ISP dan infrastruktur internet, domain .net kini digunakan oleh beragam jenis organisasi dan perusahaan.
4. .edu .sch
Domain ini dikhususkan untuk institusi pendidikan seperti sekolah, universitas, atau lembaga penelitian edukasi lainnya.
B. Country Code Top-Level Domain (ccTLD)
TLD ini mengidentifikasi asal negara domain, contoh:
- .id untuk Indonesia
- .jp untuk Jepang
- .uk untuk Inggris
ccTLD umum digunakan untuk situs yang memiliki sasaran pengunjung di area geografis tertentu.
Beberapa keuntungan menggunakan ccTLD antara lain:
- Memudahkan pengunjung lokal menemukan situs Anda
- Membangun kepercayaan di kalangan pengunjung domestik
- Berpotensi mendongkrak peringkat lokal di mesin pencari
Contoh pemanfaatan ccTLD:
- Toko online Indonesia menggunakan .id
- Rental mobil Jepang menggunakan .jp
- Digital marketing agency di London menggunakan .uk
C. Internationalized Domain Names (IDN)
Merupakan domain yang menggunakan bahasa daerah atau aksara non-Latin, seperti:
- .idn.id
- .xn–c1avg (domain dalam huruf Ciril)
IDN memungkinkan masyarakat yang menggunakan aksara non-Latin untuk membuat domain dalam bahasa mereka sendiri.
Beberapa contoh pemanfaatan IDN domain:
- Bisnis India dalam bahasa Hindi
- rentalmobil제주.kr untuk rental mobil di Pulau Jeju, Korea
- مصر.موقع untuk situs Mesir
Cara Memilih Domain yang Tepat
Berikut tips memilih nama domain yang baik:
1. Sesuaikan dengan Brand/Perusahaan
Idealnya, gunakan nama domain yang selaras dengan nama brand atau perusahaan Anda agar lebih mudah dikenali dan diingat.
Contoh:
uber.com
tokopedia.com
2. Singkat dan Mudah Diingat
Usahakan nama domain Anda singkat dan mudah untuk diingat. Hindari nama domain panjang karena riskan salah ketik oleh pengunjung.
Contoh bagus:
meta.com
gmail.com
Contoh kurang bagus:
perusahaanpertamaku.co.id
jasapembuatansitusangatmurah.com
3. Gunakan Ekstensi Domain yang Relevan dengan Pasar Sasaran
Pilihlah ekstensi domain sesuai dengan jenis organisasi dan lokasi/pasar yang dituju.
Jika bisnis Anda berskala global, .com adalah pilihan terbaik.
Sedangkan jika fokus pada pasar Indonesia, lebih baik gunakan .id atau .co.id.
Nah, jika target pengunjung dari Jepang, gunakan .jp agar lebih mudah ditemukan dan dipercaya pengguna setempat.
Jika nama yang diinginkan tidak tersedia, biasanya penyedia domain menyediakan alternatif domain lain yang tersedia.
Cara Daftar dan Transfer Domain
Setiap penyedia domain memiliki sistem pendaftaran domain yang berbeda.
Anda bisa mencari nama domain di fitur pencarian domain untuk mengecek ketersediaannya.
Berikut adalah langkah umum mendaftar domain baru:
- Tentukan nama domain yang diinginkan
- Cek ketersediaan di registrar domain
- Jika tersedia, lakukan pendaftaran dan pembayaran
- Domain akan secara otomatis terkoneksi dengan account Anda
- Kelola domain via control panel yang disediakan
Proses transfer domain juga bergantung pada kebijakan registrar.
Namun ada persyaratan umum yang harus dipenuhi, seperti:
- Domain telah aktif minimal 60 hari
- Tidak sedang dalam status pending delete
- Memiliki kode otorisasi atau EPP code
- Informasi kepemilikan harus valid
Kesimpulan
Demikian penjelasan panjang lebar mengenai domain dan berbagai hal terkait lainnya.
Beberapa kesimpulan yang bisa diambil:
- Domain adalah alamat text unik penunjuk lokasi website
- Domain mempermudah akses ke website dengan cara mengonversi alamat IP rumit menjadi rangkaian kata
- Domain berperan dalam branding, UX, SEO, dan mempermudah target audience Anda untuk mengingatnya
- Domain hanya bagian dari struktur URL lengkap bersama protokol dan path
- Ada banyak jenis domain mulai dari gTLD, ccTLD, hingga IDN
- Pemilihan domain yang bagus harus singkat, mudah diingat, dan sesuai brand serta pasar sasaran bisnis
- Prosedur registrasi dan transfer domain bergantung pada kebijakan registrar masing-masing
Selamat mencoba mendapatkan domain impian Anda setelah membaca artikel ini!