Saat ini, memilih nama domain yang tepat adalah langkah penting dalam membangun sebuah situs web atau bisnis online.

Salah satu bagian krusial dari nama domain adalah ekstensi domain atau yang biasa disebut Top Level Domain (TLD).

Top level domain menentukan identitas, kredibilitas, dan persepsi pengguna terhadap sebuah website.

TLD juga berperan dalam optimalisasi mesin pencari atau Search Engine Optimization (SEO).

Namun, pemahaman mengenai TLD masih minim.

Banyak yang masih bingung membedakan TLD dengan subdomain ataupun bagian lain dari nama domain.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang TLD meliputi:

  • Apa itu top level domain dan strukturnya
  • Mengapa TLD penting bagi website
  • Beragam jenis TLD yang tersedia
  • Fungsi utama dan strategi memilih TLD
  • Membandingkan .com dengan alternatif lainnya
  • Panduan mendaftar dan mengelola TLD

Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa Itu Top Level Domain (TLD)?

Top level domain atau TLD adalah bagian paling akhir dari sebuah nama domain seperti .com, .org, atau .co.id.

TLD juga kerap disebut sebagai ekstensi domain, akhiran domain, ataupun extension domain.

Berikut ini adalah ilustrasi struktur dari nama domain beserta TLD-nya:

Ilustrasi browser dengan nama domain www.thebenedictus.com menunjukkan struktur TLD.

Dari gambar di atas terlihat bahwa:

  • Nama domain terdiri dari series of text yang dipisahkan oleh titik (.)
  • Setelah nama host, titik berikutnya diikuti dengan top level domain
  • Contoh: www.thebenedictus.com

TLD mengindikasikan kategori atau jenis situs web, seperti:

  • .com untuk situs komersial
  • .org untuk organisasi non-profit
  • .edu untuk institusi pendidikan
  • .go.id untuk situs web pemerintah Indonesia

TLD juga merupakan bagian dari sistem Domain Name System (DNS) di internet yang mengatur penamaan domain.

Sistem DNS ini seperti pohon terbalik, dengan domain akar berada di puncak yang berisi semua TLD. Kemudian di bawahnya terdapat domain tingkat kedua, subdomain, hingga nama host di ujung.

Ketika mengetikkan nama domain di browser, DNS server akan menerjemahkannya menjadi alamat IP untuk menampilkan situs yang dimaksud.

Proses ini disebut DNS resolution.

DNS resolution adalah proses penerjemahan nama domain menjadi alamat IP oleh DNS server agar situs web bisa diakses.

Dengan demikian, TLD memiliki peran penting dalam identitas dan kredibilitas suatu situs web di mata pengguna maupun mesin pencari.

Mengapa TLD Penting untuk Website Anda?

Selain berperan dalam sistem DNS, pemilihan TLD yang tepat memberikan sejumlah manfaat bagi website, diantaranya terkait SEO dan branding.

TLD dan SEO

Dari aspek SEO atau optimisasi mesin pencari, meski TLD bukan faktor utama yang mempengaruhi peringkat, ekstensi domain bisa berdampak secara tidak langsung.

Seperti dijelaskan Google, penggunaan TLD baru tidak akan menurunkan peringkat situs.

Namun, TLD yang umum seperti .com mungkin lebih familiar dan dipandang lebih kredibel oleh pengguna.

Ini bisa meningkatkan CTR atau rasio klik pada hasil pencarian. Lebih banyak klik berarti trafik yang lebih tinggi.

CTR atau Click-through Rate adalah metrik pemasaran untuk mengukur rasio klik pada iklan, daftar hasil pencarian, atau tautan.

Trafik yang meningkat pada gilirannya berpotensi mempengaruhi peringkat situs Anda secara positif di mata Google.

Jadi secara tidak langsung, TLD tetap bisa memberi dampak pada SEO walau bukan faktor utama yang mempengaruhi.

TLD dan Branding

Selain itu, kepercayaan pengguna terhadap suatu ekstensi domain juga berperan besar dalam branding dan reputasi website.

Sebuah survei tahun 2022 menunjukkan .com dan .org dianggap sebagai TLD paling tepercaya.

Jika pengguna memandang TLD Anda lebih legitimate, mereka cenderung lebih tertarik mengklik website Anda di hasil pencarian maupun channel lainnya.

Ini meningkatkan lalu lintas dan awareness organik bagi bisnis Anda.

Kesan positif pengguna terhadap TLD juga membantu branding perusahaan di benak audiens.

Macam-Macam Top Level Domain

Terdapat beragam jenis TLD yang tersedia untuk kebutuhan website khusus. Badan otoritas ICANN membagi TLD ke dalam beberapa kategori utama, yaitu:

Ilustrasi berbagai jenis Top Level Domain termasuk gTLD, ccTLD, dan sTLD.

1. Generic Top Level Domain (gTLD)

Merupakan TLD global yang terdiri dari 3 karakter atau lebih. Siapa saja bisa mendaftar gTLD tanpa batasan negara atau kategori tertentu.

gTLD umum digunakan antara lain:

  • .com
  • .org
  • .net
  • .store
  • .site
  • .app

Mulai 2011, perusahaan/organisasi besar bisa mengajukan custom gTLD seperti:

  • .google
  • .apple
  • .amazon
  • .microsoft

Beberapa contoh lain new gTLD yang makin populer:

  • .online
  • .tech
  • .design
  • .space
  • .website

Hingga 2022, tercatat lebih dari 1.200 gTLD telah terdaftar di ICANN.

Anda bebas memilih mana saja sesuai kebutuhan.

2. Country Code Top Level Domain (ccTLD)

TLD kode negara yang terdiri dari 2 huruf dan mewakili suatu negara/wilayah. ccTLD hanya tersedia bagi warga negara setempat.

Contoh popular ccTLD antara lain:

  • .co.id (Indonesia)
  • .uk (Inggris)
  • .us (Amerika Serikat)
  • .in (India)
  • .ca (Kanada)
  • .ru (Rusia)

ccTLD sangat tepat jika website Anda menargetkan pasar di satu negara saja.

Misalnya situs e-commerce Indonesia sebaiknya menggunakan .co.id, sementara perusahaan teknologi Amerika Serikat bisa pakai .us.

3. Sponsored Top Level Domain (sTLD)

TLD khusus yang disediakan untuk komunitas dengan kesamaan tema/kategori. sTLD membutuhkan kualifikasi khusus untuk bisa mendaftar.

Beberapa contoh sTLD:

  • .gov (instansi pemerintah AS)
  • .edu (institusi pendidikan AS)
  • .mil (militer AS)
  • .museum (museum)

Anda perlu memenuhi persyaratan tertentu apabila ingin mendaftar sTLD ini. Sebagai contoh, hanya lembaga pendidikan di AS yang bisa registrasi domain .edu.

Selain 3 besar di atas, masih ada beberapa jenis khusus TLD lainnya seperti:

  • geoTLD untuk wilayah geografis (.nyc, .tokyo, .london)
  • infrastructure TLD (.arpa)
  • TLD khusus pengujian (.test, .invalid, .localhost)

Pemilihan TLD yang spesifik ini memudahkan pengguna menemukan dan memahami tujuan suatu website.

Fungsi dan Strategi Pemilihan TLD

Lantas, fungsi apa saja yang diemban TLD dalam sebuah website?

Fungsi utama TLD adalah:

  • Mendefinisikan identitas dan tujuan website
  • Membantu pengguna menemukan dan “mempercayai” suatu website
  • Meningkatkan branding dan reputasi perusahaan
  • Mendukung strategi pemasaran dan SEO

Dalam memilih TLD yang optimal, Anda perlu mempertimbangkan:

  • Pasar yang dituju - apakah lokal (satu negara), regional, atau global? Gunakan ccTLD atau gTLD sesuai target pasarnya.
  • Industri bisnis - pilih TLD yang relevan dengan bidang usaha Anda agar mudah dikenali (misal .tech, .store, .blog).
  • Preferensi audiens - amati TLD apa yang banyak digunakan kompetitor atau website sejenis.
  • Tujuan utama website - apakah komersial, blog pribadi, portofolio, dll? Sesuaikan TLD-nya.
  • Anggaran - sediakan budget untuk biaya regiasi awal dan perpanjangan TLD setiap tahunnya.

Anda juga disarankan untuk memeriksa ketersediaan TLD yang diminati sebelum registrasi.

Beberapa Alternatif pencarian domain yang bisa digunakan:

  • Situs registrar seperti Niagahoster, GoDaddy dll
  • Website khusus cek domain semacam Domainesia
  • Extensi browser seperti Domain Checker

Memastikan ketersediaan TLD terlebih dahulu memudahkan proses pendaftaran domain nantinya.

Membandingkan .com dengan Alternatif Lainnya

Dominasi .com sebagai TLD paling populer mungkin membuat Anda ragu menggunakan alternatif selain .com.

Apakah harus selalu menggunakan .com?

Grafik dominasi .com dengan 46% penggunaan dibandingkan TLD lain per Desember 2023

Berdasarkan data dari Statista, .com masih merajai dengan porsi 46% dari total penggunaan TLD di dunia.

Populer memang bukan berarti wajib. Banyak pertimbangan harus diperhatikan, diantaranya:

  • Seberapa pentingkah .com bagi bisnis Anda? Apakah audiens masih “memaksakan” penggunaan .com?
  • Berapa budget yang bisa disediakan untuk akuisisi domain .com favorit?
  • Apa risiko menggunakan TLD non-.com bagi branding dan SEO website?
  • Apakah ada TLD alternatif yang justru bisa meningkatkan awareness brand?

BeberapaStartup teknologi misalnya banyak beralih dari .com ke .io atau .app karena dianggap lebih stylish. Sedangkan perusahaan lokal Indonesia kadang lebih suka menggunakan .id daripada .com.

Jadi pada akhirnya, pemilihan TLD harus disesuaikan dengan konteks dan tujuan bisnis Anda - bukan sekadar tren atau kelaziman semata.

Namun yang jelas, saat ini penggunaan TLD selain .com sudah cukup umum, terutama di negara berkembang. Anda tidak perlu ragu lagi untuk mencoba alternatif baru.

Yang terpenting, fokuslah pada konten dan layanan berkualitas pada website - itu yang bisa membuat pengguna betah dan percaya pada brand Anda.

Mendaftar dan Mengelola Top Level Domain

Setelah menentukan TLD yang optimal, langkah selanjutnya mendaftarkannya sebagai nama domain website Anda.

Pendaftaran TLD umumnya melalui registrar domain seperti GoDaddy, Namecheap, atau Niagahoster.

Registrar domain adalah penyedia jasa pendaftaran nama domain baik TLD, ccTLD dan sejenisnya.

Proses pendaftaran TLD cukup mudah dan bisa dilakukan individu tanpa background teknis khusus.

Berikut adalah panduan singkat langkah mendaftar TLD:

  1. Pilih registrar domain yang terpercaya
  2. Cari ketersediaan TLD yang diinginkan
  3. Isi form pendaftaran domain
  4. Bayar biaya regiasi TLD (sekitar 100-200 rb/tahun)
  5. Verifikasi email aktivasi dari registrar
  6. Sambungkan domain dengan hosting dan DNS

Pastikan memilih registrar bereputasi yang tawarkan DNS management dan fitur keamanan domain lengkap. Hal ini penting untuk melindungi domain dari pembajakan.

Biaya registrasi maupun perpanjangan TLD umumnya terjangkau. Namun beberapa TLD baru seperti .luxury atau .holiday bisa jauh lebih mahal.

Setelah berhasil mendaftar, Anda perlu mengelola TLD dengan melakukan:

  • Perpanjangan secara rutin sebelum masa aktif domain habis
  • Menjaga privasi dan keamanan data
  • Backup semua data penting terkait domain
  • Memantau expiry date TLD

Dengan mengelola domain dengan baik, Anda bisa menghindari risiko kehilangan akses maupun reputasi dalam bisnis.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mendalam seputar top level domain, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, strategi pemilihan, hingga panduan praktis mendaftar dan mengelola TLD.

Beberapa poin penting yang bisa disimpulkan antara lain:

  • TLD adalah bagian akhir nama domain berupa .com/.id/dll yang menunjukkan identitas dan kategori suatu website
  • Pemilihan TLD yang tepat bermanfaat untuk SEO, branding, dan kepercayaan pengguna terhadap website Anda
  • Tersedia beragam TLD global & lokal yang bisa dipilih sesuai strategi & preferensi pengguna
  • TLD .com masih paling populer, namun alternatif lainnya kini makin banyak digunakan
  • Proses registrasi dan manajemen TLD cukup mudah asal memilih registrar terpercaya

Dengan memahami seluk-beluk TLD, Anda kini lebih siap untuk memilih dan memanfaatkan domain extension yang optimal bagi bisnis digital Anda.